Langsung ke konten utama

puisi anak elektronika

Sejak pertama kali bertemu denganmu,
aku tahu engkaulan yang kunanti selama ini.

Lihatlah...
Setiap ku memandangmu,::x
amperemeter dan voltmeter cintaku selalu menunjukan skala penuh,
dan gelombang di osiloskop hatiku bergerak tak karuan
Setiap ku mendekatimu,
hatiku bergetar lebih dahsyat dari getaran turbin yang membangkitkan
arus AC tiga fasa 220 volt 50 hertz.

Bila engkau jauh,=((
aku bagai komputer digital tanpa mikroprosesor,
aku bagaikan rangkaian pemancar tanpa catu daya.

Karena hanya engkau yang bisa me-recharge kekosongan
muatan kapasitor hatiku.:x
Hanya engkau yang bisa mengaktifkan perangkat keras dan perangkat lunak
yang aku miliki.

Aku ingin hatiku dan hatimu bagai anoda dan katoda dari
dioda yang dibias maju.
Aku ingin hati kita bagai belitan induktor yang melekat kuat pada inti transformator.

>
tidak lebih dari satu ohm agar sinyal-sinyal analog yang aku kirim
boleh mengalir indah dari emitter hatiku sampai di kolektor hatimu tanpa
distorsi yang berarti.

Biarlah sinyal-sinyal itu engkau sampling, kuantisasi dan dekodekan
agar engkau bisa menganalisis kesungguhan byte-byte cinta ini.

Jangan sangsikan ketulusanku padamu.
Biarlah keraguanmu aku tapis menggunakan band pass filter.

Kalau tak percaya pada cintaku, belahlah dadaku.
Engkau akan melihat namamu tertera indah pada display LCD hatiku.
Masih tak percaya?
Belahlah lebih dalam lagi,
engkau akan melihat rangkaian penerima yang jalur-jalurnya telah cacat akibat menerima gelombang elektromagnetik intensitas tinggi yang
engkau pancarkan.
Masih tak percaya juga?=((
Biarlah....
Demi engkau aku rela memutus saklar utama kehidupanku
agar engkau tahu betapa besarnya amplituda cintaku.

Percayalah padaku hanya engkau cintaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OP warnet lebih gaul dari anak gaul sekalipun~

Membahas suka dukanya jadi OP warnet ane nggak bermaksud offens ato gimana ama kalian... ane cuman berfikir  kalo  kalian sebagai OP warnet harusnya bangga soalnya kalian punya pekerjaan multi talenta  coba deh perhatiin : - kalian bisa menjadi guru yang penyabar ngajarin para client yang sok tau tapi nggak tau apa² tu susahnya minta ampun (ane pernah ngerasain). seorang OP warnet minimal harus bisa MS.Office, kalo bisa  photoshop  malah lebih bagus gan... - kalian megang kepercayaan owner 100% karena kalian lah yang memegang keuangan (nyari orang yang bisa dipercaya sekarang nggak gampang, loh!) - kalian adalah teknisi komputer handal OP mao nggak mao minimal harus ngerti jaringan, kalo sekedar manipulasi progam mah ganciiil!!! - kalian juga sebagai daya tarik para client pernah nanya ke seorang cewek "kenapa nggak di warnet itu aja?", dy jawab "OPnya nggak asyik" - kalian juga OB yang dapat diandalkan ane bukannya menghina l...

Teringat masa lalu

                       berganti nya waktu...terasa sangat cepat ibarat mudah nya mengedipkan mata dimana aku semasa kecil hingga beranjak nya dewasa .... kadang2 ga suka ga nyadar kalo aku udah dewasa di mana manja ku dan keceria'an masa kecil ga pantas lg aku lakukan, singkat saja tepat nya di bawah kaki ciremai tempat aku lahir ...dan di besarkan.. tempat aku tumpahkan senang,sedih,bermain,dan berkumpul dgn saudara..tempat rully kecil berjuang hidup dan banyak lagi yg terlalu panjang buat di ketik pegel nih kalo di ceritakan satu satu...... wei'iiitttt jd loncat dari tema blog ku nih tapi ga ap lah sedih-sedihan nya di simpen dulu aku pengen ngajak kalian jalan2..... liat..liat pemandangan ciremai....aku pengen kalian kenang juga masa kalian kecil yg ceria.segala aktifitas,kesibukan,tugas...yg buat kita jauh untuk kenang masa kecil kita...mumpung lagi inget.....yu...

hati yg mulai berontak dan mulai hancurkan jiwa

orang melihat diriku tegar… teguh, kuat menghadapi realita… tapi… adakah mereka mengerti… betapa rapuh hati ini… tapi…. adakah mereka mengetahui… betapa lemahnya diri ini…. ku terlihat ceria… bukan berarti tak bersedih.. ku terlihat tertawa… bukan berarti tak ada masalah… namun… adakah mereka mengerti… mengapa aku harus selalu mengerti mereka… namun adakah yang mencoba mengerti diriku… mengapa aku harus selalu memperhatikan mereka… namun adakah yang mencoba memperhatikanku… mengapa aku harus selalu mendengarkan mereka…. namun adakah yang mencoba mendengarkan diriku… aku lelah terus berjalan sendiri… aku bosan terus berbicara dengan hati… aku resah terus berdebat dengan diri…. namun… betapa sulit menemukan yang mengerti… betapa susah menemukan yang memahami…. terkadang kupikir tlah kutemukan… ternyata itu harapan belaka…. terkadang pula ada yang perhatian… namun hati sulit tuk percaya…. kurindukan pengertian… kurindukan perhatian… kurindu...